4 hal yang haru dihindari jika anda melakukan donor ginjal

Bagaimanakah kehidupan saya dengan hanya 1 ginjal? apakah saya tidak dapat melakukan olahraga lagi? benarkah saya tidak dapat melahirkan atau hamil? apakah saya tidak dapat makan makanan enak lagi setelah donor?

itu adalah sebagian dari pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pasien yang akan melakukan donor ginjal, sebagai calon pasien donor ada baiknya anda mencari tahu jawaban dari pertanyaan anda, sehingga kegelisahan anda akan berkurang, dan pikiran buruk anda akan hilang.

ini adalah hal yang harus diperhatikan setelah anda melakukan donor ginjal

Do :

1.)Hubungan suami istri dapat dilakukan jika anda sudah nyaman dan merasa lebih sehat

2.)Anda dapat kembali berolahraga, namun anda disarankan untuk berolahraga secara bertahap, dimulai dengan berjalan santai

3.)Anda dapat kembali bekerja setelah anda mendapat persetujuan oleh Urolog anda, biasanya membutuhkan waktu

4.)Jika anda tidak memiliki masalah alergi, gangguan metabolisme, atau gangguan makan, tidak ada
    pantangan tertentu dalam makanan maupun minuman. Anda dapat kembali hamil namun anda  
    harus menunggu hingga 3-6 bulan kedepan, jika ragu konsultasikan dengan dokter obgyn.

5.)Sebelum keluar dari rumah sakit, tanyakan jadwal kontrol anda kepada Urolog anda

Don’t :

1.)Hindari mengemudi Kendaraan bermotor hingga 2 minggu kedepan

2.)Hindari menganggkat berat beban barang melebihi 5 kg

3.)Beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi adalah obat anti nyeri non streroid (NSAID) yang      
    mengandung Tylenol diantaranya adalah :  Aspirin, Acetylsalicylic Acid, Cataflam, Celebrex,
    Ibuprofen, Ketoflam, Ketoprofen, Ketorolac, Mefenamic acid, Meloxicam, Piroxicam, Voltaren.

4.)Hindari berenang, berendam air panas, menggunakan jaccuzi, berendam dalam bathtub, namun  
    anda masih diperkenankan untuk mandi dengan shower.

mungkin antar rumah sakit memiliki kebijakan yang berbeda mengenai patient education, namun jika masih ada pertanyaan yang mengganjal dalam kepala anda, sebaiknya anda menanyakan hal tersebut kepada urolog anda.

semoga bermanfaat.